Spaghetti Mbok Ah

Butuh beberapa lama buat saya untuk akhirnya kembali mau menyantap spaghetti ketika Maria bilang "tinggal di Jakarta akan ketemu banyak orang dan mereka berbeda-beda dan musti bisa makan apa aja" seperti ketika saya yang sempat enggan makan ikan lele akhirnya jadi terbiasa bahkan ibu saya sempat kaget. Maria mengajak saya ke rumah makan pizza spaghetti dan memilihkan saya spaghetti dengan siraman saus tomat dan daging cincang, menurut menu, namanya spaghetti bolognaise sejak itu saya ketagihan, ternyata tidak seperti yang saya bayangkan selama ini. Seorang teman pernah mentraktir saya ke sebuah rumah makan waralaba di Malang dia memilihkan saya menu spaghetti tapi saya selalu menolak "why? its good ru!" tanyanya heran tapi saya selalu menggeleng.

Ceritanya ketika saya masih kecil. Ibu yang mengikuti bapak ke Jakarta untuk urusan pekerjaan sebentar hanya seminggu, Emma sekolah di jogja waktu itu, saya dan Maria ditemani bulek adik bungsu nyokap dan makanannya dimasakin Mbok Ah asisten rumahnya mbah uyut.

Mbok ah mungkin beberapa tahun lebih muda dari mbah uyut, badannya tinggi kecil sama seperti mbah uyut, selalu memakai kain jarik (kain batik panjang) dan kebaya dengan centing/ stagen yang dililit ke pinggang memutar kearah pinggang dan perutnya typical nenek-nenek jaman dulu, dikepalanya memakai kerpus penutup rambut. Saya tidak tahu persis nama beliau, kami hanya memanggilnya Mbok ah.

Hampir setiap sore selama seminggu Mbok ah membuatkan kami makan malam, menurut mbok Ah namanya Spahepi. Awalnya saya dan maria suka, lama-lama selama hampir setiap hari menu makan malam yang sama rasanya bosan juga. Setiap saya melihat gambar spaghetti saya selalu teringat spahepi masakan mbok ah dan seolah masih terasa dilangit-langit mulut saya, kalau orang jawa bilang mblenger (mungkin sama dengan bosan).

Sepulang kerja, saya mampir ke warung Kak Norma yang berjualan pasta spaghetti dan sejenisnya, murah saja daripada saya beli diwarung depan yang harganya "lumayan", saya pilih spaghetti carbondioksida kata saya ber-kelakar, Mbak Norma tertawa, dia tau maksud saya Spaghetti Carbonara menu yang tidak pernah saya pesan selama ini. Rasanya? saya teringat mbok ah, mungkin ini yang pernah dia maksud, setiap pagi kami berlangganan susu segar dan mbok ah akan menyisakan satu bungkus untuk dia masak menu spahepi seingat saya dia mencampur resepnya dengan seledri sehinga kuah susunya terasa segar.
Mbok ah setahu saya tidak menikah, padahal saya yakin pasti masa mudanya beliau sangat cantik dengan tubuh tinggi semampai dan ber hidung bangir, menurut mbah, Mbok ah pernah punya majikan Londo.

Sambil menikmati spaghetti carbonara ala Kak Norma saya teringat Mbok ah, membayangkan spahepi adalah spaghetti ala mbok ah, membayangkan kehidupannya tinggal di Londo, saya tersadar pasti saat itu beliau kangen dengan keluarga majikannya, suasana negara Londo yang pernah dikunjunginya atau mungkin beliau kangen dengan gebetan londonya? (ah saya sedang bergosip saja), namun saya yakin itu pasti sebabnya dia memasakkan kami makan malam spahepi hampir setiap hari selama seminggu. Beliau kangen karena menu mbah uyut mungkin menu ala Jawa dan disini dirumah saya adalah kesempatannya untuk kembali merasakan spahepinya, bernostalgia dengan masa lalunya. Ternyata spaghetti atau spahepi carbonara atau apalah namanya tidak se-membosakan yang pernah saya bayangkan selama ini.

                                                        
spaghetti yg ini bukan bikinan mbok ah, yang ini spaghetti beneran :D


Comments

  1. Spahepi oh spahepi ;D
    I never really fond of pasta but I like spaghetti with pasto. Yes, spaghetti itu rasanya di suapan yang kesekian tuh mblenger.

    ReplyDelete
  2. tapi fei, setiap nonton film Eat Pray Love selalu berakhir dengan perasaan kepengen dan musti makan spaghetti :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts